Sabtu, 28 September 2013

Syukur

Dalam hidup ini, seringkali kita berpikir menjadi orang lain itu jauh lebih bahagia daripada keadaan kita saat ini. Kita sering berpikir menjadi dia lebih enak. Saat kita belum sekolah, melihat saudara atau kakak sekolah, rasanya ingin segera sekolah. Saat kita masuk duduk d bangku sekolah, ingin rasanya segera lulus dan bisa kuliah karena berpikir kuliah akan lebih bebas, banyak waktu luang, bisa melakukan berbagai hal, dan lain-lain. Saat kuliah, seringkali kita bosan belajar dan berpikir bekerja lebih menyenangkan. Saat bekerja dan merasa letih, kita berpikir bahagianya mereka yang hanya angkat kaki dan uang terus mengalir pada mereka. Sebaliknya orang yang dipikirkan banyak orang bahagia pun, tidak selalu seperti itu. Putri kerajaan yang dikagumi banyak orang, mungkin sebenarnya ingin bebas berteman dengan banyak orang, bersosialisasi dengan bebas tanpa pandang bulu dan tanpa harus selalu diawasi. 

Di sisi lain, di saat kita sendiri tanpa kekasih, ingin rasanya memiliki kekasih yang dapat mengerti, memperhatikan, dan menyayangi kita. Namun di saat memiliki kekasih, seringkali kita dibuat pusing dan bosan. Di saat masih dalam masa pacaran atau masa muda, seringkali kita ingin segera menikah dan membangun keluarga. Tapi tak sedikit pula kita yang telah menikah, merasa tak sanggup menghadapi berbagai masalah dan cobaan, sehingga merindukan masa sebelum menikah dan kemudian bercerai. Sungguh ironis tampak hidup ini. 

Kita seakan tak pernah puas dan bersyukur. Kita selalu menginginkan apa yang dimiliki orang lain. Seringkali kita ingin menjadi orang lain. Padahal semua akan ada ada jalannya masing-masing dan waktunya. Apa yang ada sekarang, seharusnya dapat kita syukuri dan jalani karena waktu tak dapat diputar kembali apabila kita menginginkannya. Untuk menjadi bahagia pun tidak harus terpaku dengan satu hal. Tapi banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan untuk memperoleh kebahagiaan. Dengan jalan manapun, kita akan selalu dapat bahagia, tergantung bagaimana kita melihat, menghargai, menjalani, dan mensyukurinya. Semua akan tiba pada waktunya karena kita hanya akan mendapatkan sesuatu apabila kita siap menerimanya dan seringkali untuk menguji kesiapan kita, kita dihadapkan pada berbagai cobaan. Dari semua ini, menjadi diri sendiri adalah kunci utama menemukan kebahagiaan karena dengan menjadi diri sendiri kita akan selalu memiliki jalan menuju kebahagiaan kita.

Angie Michaela Marella