Kamis, 27 September 2012

Tak Kenal Maka Tak Sayang ?

"Tak kenal maka tak sayang"...
Sebuah kalimat yang mungkin bisa disebut ungkapan atau peribahasa yang tentunya tak asing lagi di telinga kita. Tapi apakah pernyataan itu benar 100 persen?

Memang benar adanya. Kalau kita tak kenal atau tidak tahu, mana mungkin kita sayang. Tapi apakah harus benar-benar mengenal baru dapat sayang seutuhnya? Menurut saya, tidak. Kenapa tidak?

Salah satu contoh fakta yang banyak di sekitar kita. Banyak orang dapat jatuh cinta pada pandangan pertama atau tanpa mengenal orangnya terlebih dahulu, bahkan hingga begitu sayangnya. Padahal mereka belum mengenal, bahkan tak banyak yang belum tahu nama orang tersebut atau baru pertama kali berjumpa. Ini adalah kenyataan yang tak bisa kita pungkiri.

Saya pun memiliki pengalaman mengenai hal ini...
Saya lahir di Jakarta dan tinggal bersama kedua orang tua saya di Jakarta, sedangkan kakek saya tinggal di Medan. Saya sangat jarang ke sana dan begitu pun dengan kakek. Mungkin baru 3 kali saya ke Medan, dan satu di antaranya pun saat saya masih balita, sehingga saya tidak ingat apa-apa. Saat kakek berkunjung ke Jakarta pun, beliau tidak tinggal lama ditambah lagi dengan saudara dan temannya yang cukup banyak di Jakarta, sehingga perjumpaan kami pun benar-benar hanya sebentar. Dengan perjumpaan yang singkat, jujur saja saya tak mengenal kakek dengan baik. Yang saya tahu hanya wajah, nama, keberadaan, dan salah satu kesukaannya membaca koran. Walaupun demikian, saya sangat menyayangi kakek, mungkin ini ada hubungan darah. Tetapi kenyataannya, tanpa saya mengenal kakek dengan baik, rasa sayang ini bisa tumbuh begitu dalamnya, hingga saat saya tahu kakek sakit, saya pun benar-benar merasakan kesedihan yang dalam, bukan sekedar karena saudara. Saya benar-benar ingin bertemu kakek, saya benar-benar takut kehilangannya. Ntah mengapa ini bisa sampai seperti ini, padahal setiap berjumpa mungkin tak lebih dari 1 jam dan kami pun tak banyak bicara karena faktor bahasa, kekurangakraban, faktor pendengaran kakek, dll. Tapi ada satu kalimat yang saya benar-benar ingat pernah diucapkan kakek pada saya waktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Kakek pernah mengatakan saya adalah cucu kesayangannya. Saya tak tahu kalimat itu benar-benar dari hatinya atau bukan, atau karena nilai saya paling bagus saat itu, atau untuk memuji dan menyemangati saya saja karena saat itu saya masih kecil dan kanak-kanak. Kalimat itu sungguh teringat dalam memori saya dan selalu mucul saat mengingat atau membicarakan kakek. Saya benar-benar menganggap kalimat itu tulus dari hatinya, hingga di saat beliau sakit dan mulai kritis, saya sebagai cucu kesayangannya sungguh ingin mengunjungi dan menemaninya atau bertemu dengannya, tapi apa daya, saya tak bisa. Begitu mendengar berita kakek telah tiada dan telah pergi ke surga, air mata langsung jatuh begitu saja dan sungguh saya tak dapat berkata-kata sekian lama. Saya benar-benar ingin bertemu dengannya untuk terakhir kalinya. Saya sangat menyayanginya. Saya ingin kakek bisa berumur panjang dan saya bisa mengenal kakek yang menurut cerita mama adalah seorang kakek dan ayah yang begitu hebat dan luar baisa.

AKONG, I LOVE YOU SO MUCH..
You will always on my heart forever and I will always be your favorite grand-daughter. I will do the best for you and always make you proud of me and for having grand-daughter like me. I promise. Please, live happily there, in heaven, forever. I will pray the best for you.. I love you so much...

Best Friend Forever


Dear my best friends,

Ntah bagaimana awal perjumpaan kita, tetapi sang waktulah yang telah menyatukan kita menjadi satu. It's like a wonderful magic!

Bertahun-tahun kita lalui suka duka kehidupan dan alami beribu pengalaman manis dan pahit. Together we act like idiot, laugh too hard, and make fools of ourselves. Yeah we're tight and we fight, but through all of it, there's one thing that will never change, we'll be BEST FRIENDS FOREVER.

Wherever we are, you will always close to my hearts and this best friends will last forever, cause you have already been part of my life. Love you, guys.


Your best friend,

Angie Michaela Marella

Tiada yang Abadi

Berputar..
Berputar, berputar, dan terus berputar..
Itulah hidup..

Suka duka silih berganti..
Canda tangis selang berganti..
Itulah realita kehidupan..

Kita tak akan pernah selalu di atas..
Tapi kita pun tak akan pernah selalu di bawah..
Kita diberi kesempatan untuk merasakan keduanya..

Saat senang..
Nikmatilah hingga puas..
Sebab ini akan segera berlalu..

Saat duka..
Berbesar hati dan bersabarlah..
Ini juga akan segera berlalu..

Ketidakpastian..
Itulah satu-satunya hal yang pasti..
Sebab tiada yang abadi..